terima kasih tuk luka yang kau beri
ku tak percaya kau tlah begini
dulu kau menjadi malaikat di hati
sampai hati kau telah begini
ku tak percaya kau tlah begini
dulu kau menjadi malaikat di hati
sampai hati kau telah begini
Geisha_pergi saja_
_____________________________________________________________________________________
Ku tutup undangan ditanganku. Ku hela nafas panjang dan mencoba untuk bersikap biasa demi Marsya kakak ku. Sepekan lagi dia akan memulai hidup barunya dengan Artan temannya semasa SMA yang juga orang yang pernah menemani hari - hariku selama dua tahun sewaktu aku aku masih duduk dibangku SMA. Saat itu aku kelas satu SMA sedangkan Artan dan Marsya kelas tiga SMA.
Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Jika harus jujur sampai saat ini aku belum bisa melupakan Artan dan sampai saat ini juga aku masih sendiri karena aku belum mau menggantikan posisi Artan dihatiku. Dan demi menjauh dari Artan, akhirnya aku putuskan untuk mengikuti jejak kakak pertama ku Sherly untuk melanjutkan kuliahku di Belanda.
Namun sia - sia, sudah tiga tahun aku tak bertemu Artan, aku belum juga mampu melupakan setiap detik waktu yang pernah aku lalui dengannya. Dan sekarang, aku tau bahwa dia akan menikah dengan kakak ku sendiri Marsya.
"Diii.. Diandraaa.." panggil Sherly.
"iya kaaaa..." jawabku sambil cepat - cepat aku simpan undangan Marsya.
"Kamu mau pulang ke rumah kapan? dateng kan ke acara Marsya?"
"Kakak pulang kapan?" tanya ku berbalik.
"Kalo kakak besok pagi penerbangan pertama.. kamu kapan? jangan lama - lama looohhh.. ngga enak sama Marsya.. pasti kan dia pengen banget kita ada"
"...."
"Dii? Diandra?" tegur Sherly mengagetkanku.
"eh iya kak... mungkin lusa atau.."
"Secepatnya! jangan di tunda. okee" potong Sherly dan aku hanya balas tersenyum ringan.
_____________________
Sepanjang perjalanan mengantar Sherly ke Bandara aku hanya melamun. Entah apa yang aku pikirkan. Seharusnya aku tak begini, Marsya itu kakak aku juga dan sudah sepantasnya aku bahagia dengan kabar pernikahannya. Tapi kenapa laki - laki itu harus Artan? Dan aku masih bertanya - tanya sejak kapan mereka bersama?
"Kak.." panggilku kepada Sherly.
"Kenapa Di?"
"memang sejak kapan Marsya sama Artan?" tanyaku penasaran.
"kakak juga kurang tau Di.. tapi kata mama belum lama kok. Sekitar lima bulan yang lalu lah.."
Lima bulan lalu?? Aku ingat - ingat lagi ternyata lima bulan lalu itu seharusnya aku pulang ke Indonesia untuk liburan. Tapi aku batal pulang karena aku harus menjadi panitia amal untuk anak - anak penderita HIV.
Dan memang semua teman - teman juga keluargaku tau aku akan pulang. Aku teringat message yang dikirimkan sahabatku Aulia. Bahwa liburan itu aku harus pulang karena ada yang ingin menemuiku di Gedung SMA ku dulu. Apa itu Artan? Itu ngga mungkin. Tapi kalo memang itu Artan, ada apa dia ingin bertemu denganku?
"Diandra.. kamu kok kakak liat ngalamun terus dari kemaren.kenapa?" tegur Sherly membuyarkan lamunanku.
"ha? ngga apa - apa kok kak..agak ngga enak badan aja.. hehe" jawabku asal.
"Kamu sakit? kamu bener ngga pa - pa? kalo emang sakit kakak pending dulu aja pulangnya sampe kamu sehat."
"Aku ngga pa - pa kak.. tenang aja.. kakak pulang aja.. Lusa aku pulang kok.."
"yakin ngga pa - pa?"
Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Seandainya Sherly tau apa yang terjadi pada ku, pasti dia akan memarahiku habis - habisan dan beranggapan aku ini masih kekanak - kanakan. Mungkin memang aku masih kekanak - kanakan, masih mengingat orang yang sudah lama sekali tak aku temui yang sekarang akan menjadi pasangan hidup Marsya kakak ku sendiri.
_____________________
Akhirnya aku menginjak Indonesia lagi. Setelah beberapa bulan lalu sempat tertunda buat pulang. Badan rasanya capek banget setelah perjalanan lima belas jam dari schiphol international airport menuju tanah air. Belum lagi pikiranku yang berantakan.
"Bienvenido a Indonesia cantiiiiikkk" sapa Marsya yang datang menjemputku bersama Sherly.
"come on .. I come from the netherlands not from spain.. haha" jawabku dengan senyum lebar sambil memeluk kedua kakak ku tersebut.
"ooohh.. i really - really miss you darling.." ucap Marsya dengan manja. Memang diantara kami bertiga Marsya adalah anak yang paling manja dan paling cantik. Dan dibandingkan dengan Sherly, Marsya lebih akrab denganku.
"ok princess tolong bawain barang - barang ku dong.. haha" candaku kepada Marsya.
Kami tertawa bersama sembari mulai perjalanan ke rumah. Aku hanya berharap perasaanku membaik demi Marsya.
Kami tertawa bersama sembari mulai perjalanan ke rumah. Aku hanya berharap perasaanku membaik demi Marsya.
_____________________


Tidak ada komentar:
Posting Komentar